084: Sebentar sahaja

Bagaikan angin,
datangnya seketika.
Meniup dan berlalu lembut di pipi
Menari dalam buai yang mengasyikkan
Jiwa terasa tenang dalam indahnya ia

Disaat pergi,
dicarinya lagi
sehingga terpijak duri duri 
terluka diri

kadang langkah itu membawa ke tepi
kelam dan membenam
sepertinya dalam mimpi
memanah jiwa sepi

penat
perjalanan ini jauh sekali
entahkan bila datangnya lagi
harapkan angin meniup pergi


Comments